Anomali Dini Hari

25.1.16








Tidak ada yang lebih mengerikan: ketika kau lihat dunia sedang ada di akhirnya. Matari terbit di sebelah barat dan di hadapan langit-langitmu—kau lihat bulatan warna laut, besar sekali—rasa-rasanya ingin melahap langsung kepalamu utuh. Kau sangat takut: tapi kabur pun rasanya tak mungkin, dan lari bukan pilihan, sebab ke mana pun kau pergi, bulatan besar itu tetap ada; Matari tetap bergerak anomali. Maka kau dan orang-orang di sekitarmu cuma bisa duduk—menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengan mereka yang kau sayang, menghirup oksigen serakus mungkin, sebab barangkali detik ini, besok, atau lusa, kau bisa saja mati. Tak meninggalkan belang, apalagi nama yang barangkali bisa mereka kenang. 



You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe