KEINGINANKU SEDERHANA
22.5.18
Sumber foto: https://id.pinterest.com/kathykollmer/greenhousesgarden-rooms/
KEINGINANKU SEDERHANA. Sekalipun kau tahu, aku begitu keras mengejar ini dan itu, yang ada
di kepalaku soal lintasan masa depan tidak pernah muluk. Aku ingin duduk
bersama di beranda yang manis, menikmati teh atau jus yang kita panen dan ramu sendiri.
Rumah kita tidak perlu besar, tetapi harus cukup untuk kau, aku, dan barangkali si
bocah lucu penyayang Bumi yang masih mampu melihat dunia dengan
cerlang bahagia.
Di
bagian depan, ada satu dapur kecil bersisian dengan ruang menjamu. Bagi siapa
pun yang datang, aku ingin selalu berbagi apa pun yang kumiliki. Namun,
kalaupun tidak punya, aku tetap ingin mengenyangkan perut mereka dengan rasa syukur
dan bahagia yang sudah kita dapatkan. Hasil kebun sendiri, murni, jujur tanpa perisa buatan atau pura-pura. Sebab kita sama-sama tahu, dunia sudah terlalu palsu. Di istana
ini, kuharap setiap orang yang datang bisa bersenang-senang dan jadi diri
sendiri. Jangan lupa, siapkan pula satu ruang kerja kecil agar aku tetap waras
dan mencintai kata-kata.
Di
tengah atau belakang rumah, sisakan aku kebun kecil untuk kita bercinta. Setiap
hari menabur benih dan merawatnya dengan kasih. Kau tentu tahu, mencintai
manusia sering kali menuangkan duka, maka kali ini, kupilih saja cinta yang
mudah. Pada mereka, tanaman-tanaman kecil yang semoga terus hidup dan
menumbuhkan harapan.
Sumber foto: https://assets.vogue.com/photos/5877548c54c8628f7f44a7cf/master/pass/04-dries-van-noten-designer-home-vogue-living.jpg
SETIAP HARINYA, aku tahu hati kita akan tersenyum pada biji yang bertunas, lalu tumbuh
jadi rerimbun bernas. Kalau bisa, suatu saat kita juga akan melihat buah-buah ranum, sayuran segar, atau bunga-bunga cantik yang bersemi dan harumnya
memenuhi ruang. Jika beruntung, kupikir kepak kupu-kupu atau kicau burung merdu
juga akan mampir. Begitu ramai, tetapi damai. Ah, tahukah kau--apa yang
menyenangkan dari berkhayal? Kini aku tersenyum sendiri menuliskannya. Semoga
di sana, kau pun demikian.
Kelak,
aku ingin benih-benih yang tertanam menghidupi keluarga kecil kita, mengisi perut
dan hati dengan kebahagiaan, serta rasa syukur terhadap alam semesta. Barangkali,
semoga mereka juga bisa mengantarkanku untuk memahami dan mencintai manusia;
dua hal yang kata orang tidak pernah kupunya. Namun, jika tidak
mendapatkan apa pun selain hijau yang memenuhi pandang, kita tahu kita tidak akan
kekurangan apa-apa. Semoga bahagia akan tetap
sama, apa pun keadaannya.
Toh,
telah berkali-kali kukatakan padamu, aku ingin belajar pada tanah yang kupijak,
pada udara yang kuhirup; terik kerontang atau justru hujan deras yang
mengguyur. Dari tunas daun yang tumbuh, tua, lalu jatuh ke tanah; dari kupu
atau justru ulat yang hinggap. Pada kucing, kelinci, atau ayam kesayanganmu; sayuran-sayuran
segar yang mengenyangkan; pada bunga-bunga bersemi dan harus kujaga agar tidak
layu. Pada kau. Pada kata-kata. Pada diriku sendiri dan mungkin si kecil yang
kelak lebih mampu mencintai dunia. Aku ingin belajar. Aku ingin mengerti dan
memahami hidup lebih dalam.
Sumber foto: https://id.pinterest.com/pin/136233957454937287/
DI RUMAH KECIL, BENTENG PERLINDUNGAN KITA, tidak akan ada penghakiman yang
menyakitkan. Setiap orang merdeka menjadi manusia, tanpa harus mengingkari dan
pura-pura. Kita bisa saling menangis, tersenyum, bahagia, marah, berduka. Tidak
kuizinkan standar, aturan, kewajiban, atau norma dan nilai yang membentengi
keegoisan semata--hadir dan menutup pintu hati. Sebab kita sudah sama-sama
lelah dan jengah. Pada segudang standar kebaikan yang menyesatkan. Pada
pengingkaran demi pengingkaran yang menyembunyikan hasrat dan kemanusiaan dari
pelupuk mata. Namun jika nanti, kita sudah tidak satu frekuensi, kau tahu, kita
harus sama-sama saling mengizinkan pergi. Hanya kejujuran yang boleh tinggal, sekalipun
itu menyakiti.
Kini untuk
sementara, biarlah semua keinginanku menjadi nanti. Biarkan aku tenggelam dan
bersenang-senang, sebab inilah yang kubisa setelah seharian hidup di bawah
kuasa rutinitas dan kewajiban norma. Di sisa-sisa hari, izinkan aku
membangkitkan gairah dengan cara yang kubisa meski sebentar. Selamat malam, selamat tidur. Semoga esok, esoknya, dan esoknya lagi kita akan sama-sama bangun, berjuang,
dan enggan menyerah untuk mimpi yang sama.
Lagipula, bukankah keinginanku sederhana?
1 komentar
JOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.cc
dewa-lotto.vip