Kekuasaan

21.11.20


Kita hidup di antara simpul relasi kuasa. Bernapas di tengah-tengahnya, bahkan bisa jadi terlibat sebagai pelakunya. Dari yang termuda—antara orang tua dan anak, suami dan istri, kakak dan adik, guru dan murid, antarpasangan, pemimpin dan anggota organisasi, atasan dan karyawan, pengguna dan pemberi jasa, pemilik uang dengan yang tak punya uang, yang punya banyak koneksi dengan yang tidak punya. 


Simpul-simpul yang tak terlihat, tetapi kentara betul. Ketika di atas, kita merasa dapat dengan bebas melakukan apa saja, memanipulasi yang lebih lemah, menindas yang punya lebih sedikit privilese, lalu berusaha melanggengkannya dengan semua cara. Dan ada banyak sekali orang-orang yang tanpa sadar haus akan kuasa. Mereka yang berada di tengah-tengah, yang percaya—dengan sedikit strategi, kekuatan bisa ada di tangan. Kekuatan untuk melakukan segala.


Orang-orang percaya, meski jika jatuh di ladang yang salah kuasa dapat menjelma semena; di tangan yang tepat, kuasa bisa jadi alat menciptakan keadilan. Namun, apakah itu keadilan jika diwujudkan dari situasi dan cara-cara yang tidak setara?



You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe