Tentang Mencari, Dicari, Menemukan, Lalu Ditemukan

26.5.15




coba bayangkan, di belahan dunia yang super besar ini, di tengah milyaran manusia dengan segala karakternya masing-masing, di dalam naungan semesta yang tiada berbatas, apa sesungguhnya peran kamu? 

percayalah, saya bertanya hal ini ratusan atau mungkin ribuan kali. dalam setiap malam, lalu membayangkan, jika tokoh superhero benar-benar nyata, superhero jenis apakah saya ini? apakah catwomen, batman, superman, wiro sableng, atau justru jaka tingkir? 

saya meyakini, setiap orang punya pertanyaan yang sama. tentang peranan mereka, tentang apa yang seharusnya mereka lakukan, untuk orang lain, membuat orang lain bahagia, atau setidaknya sekadar membuat diri sendiri bahagia. dan mereka berusaha membuat irisan—membuat satu hal yang setidaknya mampu memenuhi segala keinginan diri selama hidup mereka. tetapi, bukankah keinginan manusia terus akan berlanjut dan tak pernah cukup? 

itu sebabnya saya terus mencari, walaupun dengan taruhan harus melepaskan apa yang telah saya genggam, karena rupanya hal itu tidak membuat saya bahagia. bukan, bukan saya tidak bersyukur. pasti ada saatnya di mana seseorang–kamu atau saya–tahu batasan diri sendiri. mana hal yang masih sanggup kamu jalani, dan mana yang sudah mati-matian kamu pertahankan, tetapi bagaimanapun juga tak lagi sesuai dengan dirimu yang sesungguhnya. 

dan itulah alasannya. apa pun taruhannya. mereka yang senantiasa tertidur lelah di sandaran kursi bus. mereka yang merengut, lalu misuh-misuh nggak enak saat tersenggol sedikit. sungguh, betapapun sulitnya hal itu, saya tidak ingin menghabiskan hidup seperti itu. 

saya hanya ingin melakukan hal-hal yang saya cinta, mengusahakannya dengan sepenuh hati dan sepenuh jiwa, tak apa jika hasilnya tak bisa memuaskan semua pihak. toh, saya akan terus mencoba dan mencoba, dengan rasa bahagia yang tetap sama. 

jadi, seberapa pentingkah menjadi diri sendiri buat saya? sangat penting. apa pun kondisinya, betapa pun sulitnya mencari orbit yang sepaham dengan keinginan, betapa pun saya ingin keluar karena orang-orang tak menyukai apa yang saya lakukan, saya akan tetap mencari dan berusaha menjadi diri sendiri, mewujudkan apa pun yang saya cintai. 

karenanya, untuk yang akhirnya telah mencari atau tak sengaja menemukan alamat ini, seribu ucapan terima kasih untuk kamu. terima kasih sudah menjadi teman yang setidaknya meluangkan sedikit waktu untuk membaca, lalu mendengarkan sedikit keluh kesah maupun cerita bahagia. terima kasih. 

dan untuk yang senantiasa mencari, dicari, menemukan, lalu ditemukan, tetaplah menjadi dirimu sendiri, yang seutuhnya. 


salam.

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe